“Kajian Fisika”, Tingkatkan Iman Fisikawan Muda

YOGYAKARTA — Jumat, 25 Mei 2018 diruang 3.1.219 telah diadakan kegiatan Kajian Fisika dengan tema “Bangkitkan Iman Islami,Kokohkan Ketaqwaan Diri Melalui Kajian Fisika Hari ini” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Periode 2017/2018.

Adapun maksud dari diselenggarakannya kegiatan ini yaitu:

1.Memberikan informasi mengenai hubungan Alam seisinya,Fisika dan Ayat dalam Al Qura

2. Mempererat jalinan silaturahmi antara Dosen dan Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan

Acara ini merupakan salah satu kesempatan bagi seluruh Civitas Akademika Pendidikan Fisika UAD untuk menjalin silahturahmi dan untuk mengetahui pemahaman lebih dalam mengenai Fisika.

Acara kajian fisika diisi oleh pemateri dari dosen pendidikan fisika yaitu Bapak Dr. Moh Toifur, M.Si.Adapun isi materi tersebut yaitu

Pada aspek-aspek  atau unsur penelitian harus terkandung :

  1. Objek yang di teleiti
  2. Peneliti
  3. Alat yang di pakai untuk meneliti
  4. Metode penelitian

Untuk memahami aspek-aspek dalam penelitian tersebut manusia harus memahami akal itu seperti apa pikiran itu seperti apa, otak seperti apa dan otak diciptakan oleh siapa.Untuk mengetahui semua itu diperlukannya mencari informasi tersebut dengan membaca,maka dalam al quran  ayat yang pertama kali turun adalah iqra yang terdapat dalam surat Al Alaq.Dalam ayat tersebut manusia diperintahkan untuk membaca.

Semuanya yang berasal dari alam beserta makhluk-makhluk ciptaannya adalah karya besar dari Allah sehingga kita sebagai manusia yang diberi akal dan kemampuan dapat menciptakan hal-hal baru dalam pengetahuan.Termasuk pula bagian-bagian dalam tubuh manusia,Janin itu berasal darimana?? Karena tidak merusak rahim ibu sama sekali sungguh luar biasa ciptaan Allah. Allah berhasil memasukkan ruh kedalam janin.

Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan dengan sangat rinci tentang proses penciptaan manusia termasuk proses perkembangan janin di dalam tubuh manusia. Hal ini adalah bukti bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt. karena ilmu pengetahuan yang berkembang ketika itu belum mempunyai alat untuk melihat ataupun mengetahui proses perkembangan janin tersebut. Namun, sekarang khususnya setelah perkembangan sains dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, barulah ayat tersebut dapat dibuktikan dan benar bahwa proses perkembangan janin yang disampaikan dalam Al-Qur’an sejalan dengan pembuktian yang dilakukan oleh pakar sains di dunia modern ini. Firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat. Al Mukminun, ayat 12-14  sebagai berikut :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ -١٢- ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ -١٣- ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ – ١٤

 

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati   (berasal ) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik.”

Allah SWT berfirman:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,”

(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 190)

Pergantian siang dan malam, siang dan malam itu dibuat satu hanya buminya saja yang berputar sehingga terjadi siang dan malam. Jika semua ini dibandingkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ciptaan Allah.

Yang namanya akidah kita harus yakin dengan apa yang kita pelajari akan berbuah manis di akhirat karena menuntut ilmu atau belajar merupakan ibadah.Akhlak, apa yang dibungkus merupakan mutiara dari surga, sehingga bungkusnya harus di buka dengan bismillah sehingga nanti isinya akan sesuai dengan bungkusnya.

Ada ussaha untum mempwrbaiki diri di perguruan tinggi muslim agar ilmunya menjadi islami.Dahulu pada masanya almansyur di daerah bagdat bagian utara keturunan dari bani abasiyah ada ilmuan bernama jabirmerupakan bapak titrasi banyak yang mencontoh penemuan beliau. Titrasi adalah proses pemisahan atau penyaringan. Seperti proses pembuatan minyak wangi.

Setelah kajian selesai dilanjutkan dengan buka bersama dosen pendidikan fisika dan mahasiswa pendidikan fisika.Kajian fisika ini berlangsung begitu meriah dan disambut hangat oleh para dosen dan mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan.

Kemeriahan dalam acara kajian fisika ini disambung dengan menunaikan sholat magrib dan buka puasa bersama sama. Baik Bapak, Ibu Dosen dan mahasiswa mahasiswi berbaur sangat erat layaknya keluarga yang harmonis begitu tergambar jelas dalam acara ini. Kami berharap sengan diadakan kajian fisika dan buka bersama ini dapat mempererat tali persaudaraan dan menambah pemahaman akan fisika yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari hari.

Sayang seribu sayang ketika ada pertemuan pasti ada perpisan yang tak mungkin dihindari. Begitu juga dengan kemeriahan, keseruan dan kebersamaan ini sayang harus berakhir, bersama dengan waktu yang terus bergulir menunjukkan pukul 18.45 wib. Dan diakhir acara ini diadakan penyerahan plakat dari HMPS Pendidikan Fisika kepada pemateri yaitu bapak Dr. Moh Toifur,M.Si. Dan diakhir acara ini juga menjadi sangat berkesan ketika diadakan sesi foto bersama mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan.